728x90 AdSpace

Latest News

Rabu, 28 Juni 2017

Beban Sejarah Bangsa Papua Barat Adalah Tanggung Jawab Generasi Kita, yang HARUS Kita Lunasi!



Beban Sejarah Bangsa Papua Barat Adalah Tanggung Jawab Generasi Kita, yang HARUS Kita Lunasi !

Ukago Sem.
Mari kita baca beban Sejarah kita, Sejarah telah, sedang dan akan mencatat, sebenarnya kita telah tahu bahwa, siapa kita Kemarin, sekarang dan besok dalam peradaban dunia ini, Sama halnya Bangsa-bangsa penjajah Bangsa kita. Beban kita adalah Membebaskan Kebangsaan dan Tanah warisan Leluhur kita. Beban kita adalah menghentikan Pemusnahan, cucuran Dara dan Air Mata Rakyat Papua Barat. Beban kita adalah memperjuangkan Bangsa kita menjadi suatu Bangsa yang Merdeka dan Berdaulat dalam segalah aspek kehidupan dihadapan Bangsa lain. Beban kita adalah memperjuangkan Hak untuk Menentukan Nasib Masa Depannya Oleh, Dari dan Untuk Rakyat Papua Barat sendIri.

Seluruh Aktivis KNPB dan Pemuda Rakyat Papua Barat dari sorong sampai Merauke sebagai Pelopor Perjuangan Pembebasan Nasional Bangsa Papua, mutlak dan harus bertanggung jawab atas beban Sejarah kita dan mengembalikan Cita-Cita Luhur Bangsa Papua Barat, yaitu “BERBANGSA DAN BERNEGARA” untuk menjadi Duduk Sama Renda dan Berdiri Sama Tinggi seperti Bangsa-Bangsa lain di muka Bumi.

Kepada Seluruh Aktivis HAM dan Pemuda Papua Barat dari teritori sorong sampai merauke, baik itu yang bergabung dalam sipil, Lembaga, militer, Organisasi Gerakan Perlawanan dan Organisasi Sosial, Faksional maupun LSM, Kita tidak bole saling Mempertahankan ego,ambisi, pendapat,margaisme, sukuisme,dan tidak saling menjatuhkan wibawah tetapi, kita HARUS bersatu, bahu membahu dalam Gagasan dan Tindakan untuk “MEMBEBASKAN” Bangsa kita dari kekuasaan Kolonialis Indonesia dan Neo- Kapitalisme.

Pemuda, Mahasiswa, Pelejar dan Rakyat Papua Barat Bersatu dan Mari Kita Bergerak  dan satuhkan Langka dalam Satu Komando dan Satu Tujuan dengan semboyang Lawan…Lawan…Lawan…dan Lawan, sampai dititik dimana seluruh Rakyat Papua Barat menentukan Nasib Masa Depan Bangsanya sendiri diatas tanah tumpah darah, sabagai Jaminan Anak Cucu dan tetap serta terus Berkembang-biak dan mewarisi Negeri Leluhur, secara Adil, Jujur dan Demokratis berdasarkan Mekanisme dan Prinsip-prinsip, Standar Hukum HAM Internasional, yaitu REFERENDUM.

“ONE PEOPLE ONE SOUL ” dan atau “ONE MAN ONE VOTE”  menjadikan Roh Perlawanan kita!
Seluruh Aktivis Pemuda pemudi, Mahasiswa, Mahasiswi, Pelajar, orang papua yang bergabung dalam Sistem Kolonial Indonesia sebagai Pegawai Negeri, TNI, POLRI, DPR, MPR, BUPATI, GUBERNUR, POL-PP, KARYAWAN,KARYAWATI, maupun seluruh Rakyat Papua Barat Dari sorong sampai Merauke kita harus bangkit dan melawan pembunuhan, pembantian, terror, intimidasi, penyisiran, marginalisasi, perampasan, perampokan, pemerkosaan Hak dan Harga Diri, diperbudak oleh Kolonial Indonesia dan berhenti dengan selalu mengeluh dan berkata, “terimakasih… terimakasih… terimakasi dan terimakasih” walaupun berlumuran keringat, darah dan air mata. “Lebih baik Bangsa Papua Barat punah dari Tanah Warisan Leluhur ini dari pada Bangsa Papua Barat menggadaikan Harga Diri dan Martabat kepada Bangsa lain”

Bangsa Kita akan terus berada dibawah penjajahan atau punah dari atas tanah warisan Leluhur ini, diawali oleh :
1.  Kita tidak melihat dan mempelajari Sejarah Bangsa kita sendiri.
2 Pemetaan Agenda, Isu dan Stratak dari sisi UNTUNG dan RUGI atau MENANG dan KALAH serta PELUANG.
3. Mempertahankan pendapat, tanpa melihat dan membaca perkembangan Politik Dalam dan Luar Negeri dan EGO.
 4. Mengharapkan sesuatu atau Kemerdekaan dari Penjajah.
Kita  akan  mengusir penjajah colonial Indonesia dari atas Tanah Warisan Leluhur Bangsa Papua, sangat ditentukan oleh Kemampuannya dalam persatun Perlawanan yang nyata, tanpa mengenal kata kompromi. Sesuai pesan dalam perlawanan “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh dan punah”.

Setelah mengetahui memahami perjalanan panjang dalam penjajahan di atas wilayah Papua Barat dan Perjuangan Kemerdekaan Papua Barat dalam menghadapi penjajahan ini, maka posisi rakyat Papua Barat dihadapkan kepada tiga pilihan keberpihakan secara umum. Pertama, memihak kepada penjajah. Kedua, memihak rakyat Papua Barat. Ketiga, tidak memihak apa-apa dan siapa-siapa (netral,atau tidak tahu menahu).

Untuk itu Kita perluh menyadari bahwa “kita adalah kita. Dulu, sekarang dan selamanya kita tetap kita, kita tidak bisa dan tidak akan pernah menjadi Orang atau Bangsa lain. Kita tidak bisa dan tidak akan pernah menjadi Bangsa Indonesia atau AS. Tuhan sendiri mewarisi Kebangsaan kepada Leluhur kita dan Tuhan sendirilah yang akan menghapus Kebangsaan kita menurut Kodrad-Nya. Pemahaman selain itu TIDAK”.

Maka Rakyat Papua sadar, sadar akan Siapa diri saya, Dari Mana Kebangsaan Saya, dimana kini posisi saya berada dan kemana akan saya pergi membawah berkas-berkas kehidupan sebagai jaminan hidup dan berkembang biak bagi anak cucu saya. Diam tunduk dibawah kaki penjajah, maka kita akan punah, mari kita bangkit dan melawan.

Pertanggug Jawaban Aktivis, Pemuda/I, Mahasiswa/I, Pelajar dan seluruh Rakyat Papua Barat adalah :
Kita Harus Mengakiri Penjajahan atas Bangsa kita Mari Bersatu dan Kita Bergerak
Lawan dan Maju terus….sampai dititik darah Penghabisan.

Mari Kita Mengusir Kolonial Indonesia yang berwatak Neo-kapitalisme dari atas Tanah Warisan leluhur Kita.

Menggenggam Kebangsaan Kita
Menjadi suatu Bangsa yang MERDEKA DAN BERDAULAT

Berdiri dengan Kepala dan Badan Tegak di hadapan dan sederajat dengan Bangsa-Bangsa lain di Muka Bumi.

Koyao

Admin SEM UKAGO.
Beban Sejarah Bangsa Papua Barat Adalah Tanggung Jawab Generasi Kita, yang HARUS Kita Lunasi!
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Top